Sudah
berapa kali aku memulai paragraf ini dan menghapusnya kembali. Tak terhitung
jumlahnya. Sudah berapa kali aku mencoba jujur lewat tulisan ini namun aku
mengurungkannya. Sudahlah. Aku lelah membahas ini. Aku sedih memikirkan kata
demi kata yang harus kurangkai sedemikian rupa hanya untuk menjadi seseorang
yang bukan aku. Kau tahu? Bukanlah pujian yang menjadikanmu besar, melainkan
dedikasi.
Ketika
aku membaca tulisan-tulisanku sebelumnya, ada satu kalimat yang menancap sampai
benakku sekarang. Dalam salah satu tulisan itu aku berkata, “Allah punya
ratusan cara membuatku jatuh, tapi ingat, Allah punya jutaan cara membuatku
bangkit kembali.”
Jika
kamu mengingat dan mengerti hari dimana semua perkataanmu dibantahkan, ingatlah
itu semua karena Allah. Jika kamu tahu dan benar-benar mengerti, maka
memohonlah ampun padaNya. Noda yang telah kau cipratkan itu memang tidak akan
pernah bersih, apalagi dimatamu. Jadi buat apa aku membeli berbagai macam
pembersih hanya untuk menjadikannya putih kembali? Toh dimatamu aku tak akan
pernah bersih.
Jadi
mulai sekarang, yang terjadi biarlah sudah terjadi. Aku tidak akan menambahkan
apapun dalam cerita itu. Aku harap kau juga melakukan hal yang sama. Kalau
memang perlu kau tutup, tutuplah karena aku juga sudah menutupnya. Jangan
pernah pertanyakan sapa dan tawa yang seadanya karena kau tahu itu semua
hanyalah formalitas semata. Karena bagiku sudahlah, itu sudah lalu.
Biarlah
aku hitam dan kau putih, atau, jika kau tidak setuju dengan pernyataan itu,
biarlah kita sama-sama abu-abu. Sudah cukup semua hal ini, perkataanmupun juga
sudah terbantahkan, entah kau sadari atau tidak. Jadi sudahlah. Allah Maha Tahu
dan akupun hanya meminta kita semua untuk diam. Sekali lagi, jangan pernah
pertanyakan sapa dan tawaku yang seadanya karena engkau sudah tahu mengapa
bubur itu tidak bisa kembali menjadi nasi. Sapa dan tawaku itu adalah bagian
dari bubur ayam yang menjadikannya enak untuk disantap, seadanya saja. Hadapi
saja tanpa mempertanyakan hal yang sudah jelas jawabannya. Hadapi saja dengan
rasa ikhlas dan tahu bahwa ketika warna hitam dan putih itu dicampur, mereka
tidak akan bisa kembali seperti semula.
0 komentar:
Posting Komentar