Selasa, 10 Februari 2015

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus :)

Hari ini ada perdebatan hebat yang terjadi dalam diriku. Awalnya aku memprotes Tuhan. Aku bilang “Keadilan yang seperti apa Tuhan yang Kau berikan kepadaku? Mengapa semua hal yang kuperjuangkan 100% tidak pernah Kau berikan kepadaku? Mengapa engkau tidak memberiku kesempatan untuk mewujudkan satu saja impian orang tuaku? Mengapa hubunganku dengannya harus berakhir? Mengapa aku harus bertemu dia sesingkat ini? Lalu mengapa engkau mempertemukanku dengannya? Mengapa kami harus benar-benar berbeda? Mengapa harus dia Tuhan? Mengapa harus seperti ini?”
                Aku menangis. Sudah banyak yang hilang dariku. Mulai dari kesempatanku, seseorang yang benar-benar kuperjuangkan kehadirannya dalam hidupku, sampai seorang yang kupikir bisa menggantikannya. Semuanya hilang dan tanpa kutahu mengapa. Aku sempat berpikir, apa aku tidak pantas? Aku menangis sejadi-jadinya memikirkan itu semua. Bahkan aku sempat menyalahkan Tuhan. Aku bilang “Seperti inikah Tuhan caraMu menunjukan keadilanMu padaku? Harus sesakit inikah menerima kenyataan bahwa hamba tidak pantas?” Aku hanya bisa menangis.

                Lalu, ditengah tangisku, disaat aku benar-benar membutuhkan sebuah jawaban, suara itu datang. Dia bilang “Hann, kamu mau tahu mengapa kamu merasa menjadi orang yang paling malang? Karena kamu terus saja melihat keatas. Kamu jarang melihat kebawah. Kamu terus berharap tanpa pernah bersyukur. Kamu seharusnya bersyukur kamu punya Allah. Kamu lengkap tanpa suatu cacat. Orang tuamu mampu menyekolahkanmu sampai kamu duduk dibangku kuliah. Kamu pikir berapa ribu orang yang hidupnya dijalan hanya untuk mencari cara agar bisa makan dihari itu saja? Manusia selalu melihat keatas maka dari itu mereka tidak pernah puas. Kamu jangan jadi yang seperti itu dong Hann. Kamu kan kenal Allah. Soal kamu yang masih harus berjuang membuktikan kepada orangtuamu bahwa kamu pantas dibanggakan, percaya aja deh, Allah kasih kamu yang terbaik. Allah kasih kamu ditempat dimana kamu gak harus berjuang lebih susah, dispassion kamu kan malahan. Dan soal hubungan kamu yang harus berakhir, Allah mau kamu milih Dia. Makanya hubungan kamu berakhir, karena ketika kamu sama dia, kamu gak memilih Allah kan Hann? That’s why Allah took him from you. Allah mau yang terbaik kok buat kamu Hann. Inget, kamu hidup bukan cuma di dunia ini aja. Soal Allah nemuin kamu sama orang yang lebih baik lalu tiba-tiba Dia ngejauhin orang itu dari kamu dan menyadarkan betapa berbedanya kamu sama dia, well ada dua jawaban untuk ini. Allah mempertemukan kamu sama dia untuk menunjukkan bahwa ada orang yang jauh lebih baik dan dengan gampangnya Allah bisa mempertemukan kamu sama orang itu. Soal Allah menjauhkan kamu dengan dia hanya dalam rentang waktu yang singkat, karena ketika kamu hanya memikirkan dia, kamu sudah mulai kembali ke dirimu yang dulu, kamu mulai tidak memilih Allah. Maka dari itu Allah menjauhkanmu dengannya. Allah sayang kamu. Mungkin Allah mau kamu ngerasain sakit dulu, supaya ketika kamu diatas, kamu akan selalu ingat dengan apa yang pernah kamu rasakan dulu. Supaya Allah selalu ada dimanapun, kapanpun dan apapun yang terjadi denganmu Hann. Percaya Allah Maha Adil. Bukan kamu yang berhak mendefinisikan Adilnya Allah itu dimana, tapi Allah. Bukan kamu yang berhak menentukan apa yang seharusnya kamu dapatkan dengan semua perjuanganmu, tapi Allah. Allah punya ratusan cara buat kamu jatuh, tapi tentunya Allah punya jutaan cara buat kamu bangkit lagi. Karena itu yang dilakukan Allah, menguji hambanya yang pantas. Ini tahapmu untuk dipantaskan dihadapan Allah. Jangankan Allah, kamu aja mau kan mendapatkan orang yang pantas untukmu? Apalagi dzat yang Akbar seperti Allah.”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar